Kamis, 14 Desember 2017

Sekilas Rangkuman Singkat Tentang PKI (Partai Komunis Indonesia)




PARTAI KOMUNIS INDONESIA
Satryo Sasono

A.     Berdirinya Partai Komunis Indonesia
Komunisme pertama kali masuk di Indonesia pada tahun 1913 dibawa oleh H .J .F .M. Sneevliet seorang bangsa Belanda yang menjabat sebagai sekretaris suatu perkumpulan dagang di kota Semarang. Dimana pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV (De Indische Sociaal Demokratische Vereniging) diubah menjadi Perserikatan Komunis Hindia.
Kegiatan pimpinan PKI dalam melakukan perlawanan terhadap Pemerintah Belanda memuncak dengan timbulnya pemberontakan 1923, yang merupakan pemberontakan massa rakyat yang digerakkan oleh pemimpin-pemimpin komunis seperti Musso dan lain-lain. Wakil Presiden Mohammad Hatta mengeluarkan maklumat pada tanggal 3 November 1945 yang memberi kesempatan kepada rakyat untuk mendirikan partai politik di Indonesia; Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah berdiri sejak tanggal 21 Oktober 1945 di bawah pimpinan Mr. Mohammad Jusup (sebenarnya partai tersebut baru diresmikan berdirinya pada tanggal 7 November 1945, tetapi oleh Jusuf tanggal 21 Oktober 1945 diakui sebagai tanggal berdirinya PKI). PKI menjadi partai oposisi dan bergabung dengan partai serta organisasi kiri lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang didirikan Amir Syarifuddin pada bulan Februari 1948. Pada awal September 1948 pimpinan PKI dipegang Muso.
Mengapa PKI memberontak? Alasan utamanya tentu bersifat ideologis, dimana mereka memiliki cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Berbagai upaya dilakukan oleh PKI untuk meraih kekuasaan. Partai ini lalu mendorong dilakukannya berbagai demonstrasi dan pemogokan kaum buruh dan petani. Sebagian kekuatan-kekuatan bersenjata juga berhasil masuk dalam pengaruh mereka. Muso juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengecam pemerintah dan membahayakan strategi diplomasi Indonesia melawan Belanda yang ditengahi Amerika Serikat (AS
Pemerintah Indonesia  telah  melakukan upaya-upaya diplomasi dengan Muso, bahkan sampai mengikutsertakan tokoh-tokoh kiri yang lain, yaitu Tan Malaka, untuk meredam gerak ofensif PKI Muso. Namun kondisi politik sudah terlampau panas, sehingga pada pertengahan September 1948, pertempuran antara kekuatan-kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI  mulai meletus. PKI dan kelompok pendukungnya kemudian memusatkan diri di Madiun. Muso pun kemudian memproklamirkan Republik Soviet Indonesia.

B.     Berakhirnya Pemberontakan di Madiun
Menurut berita yang diterima dari Madiun, setelah Madiun dapat direbut kembali oleh pasukan-pasukan TNI, maka jam 17.30 sore keamanan telah terjamin kembali, dan tiap-tiap rumah telah berkibar bendera Merah Putih. Musso yang melarikan diri ke daerah Ponorogo tertembak mati pada tanggal 31 Oktober 1948 oleh Brigade S yang dipimpin oleh Kapten Sunandar sewaktu melakukan patroli.
Setelah dikepung oleh kesatuan-kesatuan TNI, akhirnya Amir menyerahkan diri beserta pasukannya pada tanggal 29 Nopember. Atas perintah Presiden, Amir Sjarifuddin dijatuhi hukuman mati pada tanggal 19 Desember 1948 di desa Ngalihan, Kabupaten Karanganyar Surakarta. Dengan tertangkapnya Amir Cs di desa Klambu, maka berakhirlah riwayat pemberontakan PKI Musso. Dalam Gerakan Operasi Militer ini, dari TNI tercatat 159 orang gugur.
Bahwa timbulnya pemberontakan PKI kedua tanggal 30 September adalah akibat tidak berhasilnya penumpasan oknum-oknum PKI waktu mereka mengkhianati pada Peristiwa madiun18 September 1948 yang lalu. Tokoh-tokoh pemberontakan Madiun yang kini mengulangi kejahatannya yakni D.N.Aidit, M.H.Lukman, Sudisman, Nyoto dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perbandingan Sistem Ekonomi

  “SISTEM EKONOMI ISLAM DALAM PERBANDINGAN  DENGAN EKONOMI KAPITALIS DAN SOSIALIS” Satryo Sasono 1 1.     Sistem Ekonomi Kapitalis Sis...